Kamis, 31 Januari 2013

Adobe Photoshop


TUTORIAL PHOTOSHOP
#1 MEMBUAT RERUMPUTAN




1.        PERSIAPAN
a.       Jalankan Adobe Photoshop
b.      Buatlah  bidang kerja baru kosong 800 x 600 pixel. Klik menu File => New. Karena untuk tampil di layar monitor, maka satuan unit = pixels.
c.       Klik menu file => open, jika ingin menambahkan gambar lain.
d.      Tekan Tab di keyboard untuk menampilkan hanya bidang kerja. Tekan Tab kembali ke tampilan lengkap sebelumnya.

2.        BACKGROUND

Efek awan
a.       Aktifkan bidang kosong yang telah dibuat.
b.      Klik menu Filter => render => Clouds. Maka tampil awan kombinasi warna foreground dan background yaitu hitam dan putih.
c.       Agar warna awan kombinasi biru dan putih, atur warna foreground dan Backgroundnya. Untuk mengganti warna Foreground, klik warna biru langit (CMKY Cyan) di pallete Swatches. Pastikan warna background putih.
Catatan: untuk merubah warna Background, Ctrl + Klik warna di pallete Swatches.
d.      Beri efek awan lagi, klik menu Filters => Render => Clouds. Maka tampil awan kombinasi biru dan putih.

Gradasi
a.       Atur warna foreground menjadi biru muda, klik warna Pure Cyan Blue di palette Swatches.
b.      Kita akan membuat gradasi warna biru muda ke transparan. Klik Gradient Tool (G).
c.       Diatas layar ada property bar/parameter untuk gradasi, atur menjadi Foreground to transparent. Dibidang kerja, drag dari atas sampai bawah, maka tampil warna biru gradasi ke transparan.

Efek cahaya matahari
a.       Aktifkan/klik bidang kerja anda.
b.      Klik menu filters => Renders => Lens flare. Maka tampil kotak dialog, setelah itu atur parameternya sesukamu.

3.        FOREGROUND

     Kotak hijau
a.       Urusan background selesai, kita akan membuat objek didepan/ atasnya. Unttk membuat layer baru klik ikon Create a New Layer, maka akan ada layer baru dengan nama layer 1.
b.      Pastikan layer 1 aktif. Buat seleksi berbentuk kotak dengan Rectagular Marquee Tool (M).
c.       Klik warna hijau di palette Swatches.
d.      Seleksi tersebut akan diisi warna hijau. Klik menu Edit => Fill dengan parameter Use = Foreground Color.


Brush untuk rumput
a.       Matikan seleksi yang ada, klik menu Select => Deselect.
b.      Aktifkan Brush Tool (B). Di property bar atur Brush Type = Dune Grass dengan opacity = 100 agar tidak transparan.
c.       Pastikan layer 1 aktif. Drag untuk Brush di bidang kerja anda. Maka akan muncul rumput hijau bervariatif dan tidak rapi.
d.      Batalkan langkah terakhir, klik menu Edit => Undo.
e.       Kini brush akan diatur lebih sederhana tanpa ada variasi warna. Klik Tab Brush, lalu matikan parameter Brush Dynamics agar brush rumput tidak bervariasi.
f.       Brush lagi untuk membuat rumput seperti sebelumnya. Kini rumput hanya berwarna hijau dan lebih menyatu.

Kamis, 10 Januari 2013

LIFE STYLE (GAYA HIDUP)


LIFE STYLE

A.  PENGERTIAN
Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.
Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya.

B.  Bentuk-bentuk Gaya Hidup

Ada beberapa bentuk gaya hidup, antara lain:
a. Industri Gaya Hidup
Dalam abad gaya hidup, penampilan diri itu justru mengalami estetisisasi. Ungkapan “Kamu bergaya maka kamu ada!” adalah ungkapan yang mungkin cocok untuk melukiskan kegandrungan manusia modern akan gaya. Itulah sebabnya industri gaya hidup untuk sebagian besar adalah industri penampilan.
b. Iklan Gaya Hidup
Di dalam era globalisasi informasi seperti sekarang ini, yang berperan besar dalam membentuk budaya citra (image culture) dan budaya cita rasa (taste culture) adalah gempuran iklan yang menawarkan gaya visual yang kadang-kadang mempesona dan memabukkan.
c. Public Relations dan Journalisme Gaya Hidup
Dalam budaya konsumen, identitas menjadi suatu sandaran “aksesori fashion”. Wajah generasi baru seperti sekarang ini dianggap terbentuk melalui identitas yang diilhami selebriti (celebrity-inspired identity)-cara mereka berselancar di dunia maya (Internet), cara mereka gonta-ganti busana untuk jalan-jalan. Ini berarti bahwa selebriti dan citra mereka digunakan momen demi momen untuk membantu konsumen dalam parade identitas.
d.  Gaya hidup mandiri
Kemandirian adalah mampu hidup tanpa bergantung mutlak kepada sesuatu yang lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, serta berstrategi dengan kelebihan dan kekurangan tersebut untuk mencapai tujuan. Dengan gaya hidup mandiri, Manusia akan bebas dan merdeka untuk menentukan pilihannya secara bertanggung jawab, serta menimbulkan inovasi-inovasi yang kreatif untuk menunjang kemandirian tersebut.
e.  Gaya Hidup Hedonis
Gaya hidup hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan – perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.

C.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif , dan persepsi. Adapun faktor eksternal meliputi kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan.

D.  Contoh gaya hidup dalam masyarakat

1. Gaya hidup remaja
Gaya hidup remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibanding dengan gaya hidup remaja2 dahulu. Apalagi gaya hidup remaja dalam kota metropolitan,  contoh berikutnya, gaya hidup sebagian remaja mengikuti budaya barat adalah mengkonsumsi minum-minuman keras, narkoba, dan barang haram sejenis lainnya. Mereka beranggapan bahwa jika tidak mengkonsumsi barang-barang tersebut. Maka ia akan dinilai sebagai masyarakat yang ketinggalan zaman atau tidak gaul.

2. Gaya hidup sosialita
Gaya hidup sosialita adalah gaya hidup yang disebabkan oleh kepemilikan uang yang banyak. Biasanya, kaum sosialita sering berkumpul karena tuntutan pekerjaan. Mereka biasa menghambur-hamburkan uang dengan memberi barang mahal.

Rabu, 09 Januari 2013

CULTURAL SHOCK


CULTURAL SHOCK

Cultural shock adalah kecemasan yang terjadi secara berlebihan ketika berada di kebudayaan luar. Orang yang mengalami cultural shock biasanya terjadi pada saat dia berimigrasi, atau pada saat bertemu kebudayaan baru. Dia merasa cemas yang berlebihan karena kebudayaan tersebut berbeda dengan kebudayaan dia sebelumnya.
Tahap-tahap cultural shock ada empat, yaitu:
1.      Harapan yang besar
Dalam tahap ini seseorang memasuki sesuatu yang baru. Seseorang cenderung memiliki harapan-harapan yang besar pada saat baru bertemu dengan kebudayaan baru dan orang-orang baru.
2.      Semua begitu indah
Dalam tahap ini seseuatu yang baru terasa menyenangkan. Setelah memiliki harapan yang besar, ia merasa bahwa semua yang baru menyenangkan dan bahkan seseorang kadang dapat melupakan kehidupan lamanya, karena merasa asyik dengan budaya baru dan orang-orang baru.
3.      Semua tidak menyenangkan
Mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan. Setelah meloewati tahap semua begitu indah, seseorang akan mengalami semua tidak menyenangkan. Dia baru mengetahui baik buruknya budaya baru dan orang-orang baru, sehingga ia mengalami saat yang tidak menyenangkan.
4.      Semua berjalan lancar
Setelah mengalami kehidupan yang baru, dan mengamati kebudayaan baru, seseorang mulai bisa beradaptasi dengan baik dan kehidupannya berjalan lancar.

Berbeda dengan tahap, ada juga empat fase dalam cultural shock, yaitu:
1.      Fase honeymoon
Selama periode ini, perbedaan antara budaya lama dan baru terlihat dalam cahaya yang romantis. Misalnya, seorang individu pindah ke tempat baru, mungkin dia menyukai makanan baru, laju kehidupan, dan kebiasaan penduduk setempat. Selama beberapa minggu pertama, kebanyakan orang terpesona oleh budaya baru. Mereka bergaul dengan warga negara yang berbicara bahasa mereka, dan yang sopan untuk orang asing. Periode ini penuh dengan pengamatan dan penemuan-penemuan baru. 
2.       fase Negosiasi
Setelah beberapa waktu (biasanya sekitar tiga bulan, tergantung pada individu), perbedaan antara budaya lama dan baru menjadi jelas dan dapat menciptakan kecemasan. Semangat akhirnya dapat memberikan cara untuk menyenangkan perasaan frustrasi dan kemarahan. Hambatan bahasa, perbedaan mencolok dalam kesehatan masyarakat, keselamatan lalu lintas, aksesibilitas dan kualitas makanan dapat meningkatkan rasa pemutusan dari sekitarnya.
Perubahan yang paling penting dalam periode ini adalah komunikasi. Orang menyesuaikan diri dengan budaya baru sering merasa kesepian dan rindu karena mereka belum terbiasa dengan lingkungan baru dan bertemu orang-orang dengan siapa mereka tidak akrab setiap hari. Hambatan bahasa dapat menjadi suatu hambatan yang besar dalam menciptakan hubungan baru.
3.      fase Penyesuaian
Sekali lagi, setelah beberapa waktu (biasanya 6 sampai 12 bulan), tumbuh terbiasa dengan budaya baru dan mengembangkan rutinitas.  Seseorang menjadi peduli dengan hidup seperti biasa lagi, dan hal itu menjadi lebih "normal". Seseorang mulai mengembangkan kemampuan memecahkan masalah berurusan dengan budaya dan mulai menerima cara-cara budaya dengan sikap positif. Budaya mulai masuk akal, dan reaksi negatif dan tanggapan terhadap budaya berkurang.
4.      fase Penguasaan
Pada tahap penguasaan seseorang mampu berpartisipasi penuh dan nyaman dalam budaya lokal. Penguasaan bukan berarti konversi total, orang sering membuat banyak ciri dari budaya mereka sebelumnya, seperti aksen dan bahasa.
Culture Shock terbalik 
Culture Shock terbalik (alias "Re-entry Shock", atau "kejutan budaya sendiri") dapat terjadi kembali ke budaya rumah seseorang setelah tumbuh terbiasa dengan yang baru dan dapat menghasilkan efek yang sama seperti dijelaskan di atas. Ini hasil dari konsekuensi psikosomatis dan psikologis dari proses penyesuaian dengan budaya primer. Orang yang merasakan sering menemukan bahwa hal ini lebih mengejutkan dan sulit untuk menangani dari kejutan budaya asli.

LOGIKA DAN ALGORITMA KOMPUTER (SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL)

PERTEMUAN KEDUA SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL  SMKN 1 CARIU Tahun Ajaran 2020/2021 "LOGIKA DAN ALGORITMA KOMPUTER"...