LIFE STYLE
A. PENGERTIAN
Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas,
minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan
status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang
dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.
Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya
hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain,
berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image
inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam
mempengaruhi perilaku konsumsinya.
B. Bentuk-bentuk Gaya Hidup
Ada beberapa bentuk gaya hidup, antara lain:
a. Industri Gaya Hidup
Dalam abad gaya hidup, penampilan diri itu justru mengalami estetisisasi.
Ungkapan “Kamu bergaya maka kamu ada!” adalah ungkapan yang mungkin cocok untuk
melukiskan kegandrungan manusia modern akan gaya. Itulah sebabnya industri gaya
hidup untuk sebagian besar adalah industri penampilan.
b. Iklan Gaya Hidup
Di dalam era globalisasi informasi seperti sekarang ini, yang berperan besar
dalam membentuk budaya citra (image culture) dan budaya cita rasa (taste
culture) adalah gempuran iklan yang menawarkan gaya visual yang kadang-kadang
mempesona dan memabukkan.
c. Public Relations dan Journalisme Gaya Hidup
Dalam budaya konsumen, identitas menjadi suatu sandaran “aksesori fashion”.
Wajah generasi baru seperti sekarang ini dianggap terbentuk melalui identitas
yang diilhami selebriti (celebrity-inspired identity)-cara mereka berselancar
di dunia maya (Internet), cara mereka gonta-ganti busana untuk jalan-jalan. Ini
berarti bahwa selebriti dan citra mereka digunakan momen demi momen untuk
membantu konsumen dalam parade identitas.
d. Gaya hidup mandiri
Kemandirian adalah mampu hidup tanpa bergantung mutlak kepada sesuatu yang
lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebihan dan kekurangan
diri sendiri, serta berstrategi dengan kelebihan dan kekurangan tersebut untuk
mencapai tujuan. Dengan gaya hidup mandiri, Manusia akan bebas dan merdeka
untuk menentukan pilihannya secara bertanggung jawab, serta menimbulkan
inovasi-inovasi yang kreatif untuk menunjang kemandirian tersebut.
e. Gaya Hidup Hedonis
Gaya hidup hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap
bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin
dan sedapat mungkin menghindari perasaan – perasaan yang menyakitkan. Hedonisme
merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan
tujuan hidup dan tindakan manusia.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup berasal dari dalam (internal)
dan dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi sikap, pengalaman dan
pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif , dan persepsi. Adapun faktor
eksternal meliputi kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan.
D. Contoh
gaya hidup dalam masyarakat
1. Gaya hidup remaja
Gaya hidup remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibanding dengan
gaya hidup remaja2 dahulu. Apalagi gaya hidup remaja dalam kota
metropolitan, contoh berikutnya, gaya
hidup sebagian remaja mengikuti budaya barat adalah mengkonsumsi minum-minuman
keras, narkoba, dan barang haram sejenis lainnya. Mereka beranggapan bahwa
jika tidak mengkonsumsi barang-barang tersebut. Maka ia akan dinilai sebagai
masyarakat yang ketinggalan zaman atau tidak gaul.
2. Gaya hidup sosialita
Gaya hidup sosialita adalah gaya hidup yang disebabkan oleh kepemilikan
uang yang banyak. Biasanya, kaum sosialita sering berkumpul karena tuntutan
pekerjaan. Mereka biasa menghambur-hamburkan uang dengan memberi barang mahal.