ILMU YANG MENDASARI ILMU KOMUNIKASI
oleh: Eka Lasmawati (FIKOM)
Ilmu Komunikasi dikategorikan sebagai ilmu sosial terapan. Ilmu komunikasi pada saat ini semakin berkembang. Padahal sebelumnya ilmu komunikasi masih terikat erat pada ilmu sosial murni. Dapat dikatakan ilmu komunikasi pada saat itu belum menemukan bentuknya. Adanya ilmu komunikasi tidak terlepas dari ilmu-ilmu lainnya yang memberi kontribusi untuk lahirnya ilmu komunikasi.
Ilmu Komunikasi adalah ilmu yang besifat interdisipliner dan multidisipliner. Dikatakan interdisipliner karena ilmu komunikasi memanfaatkan ilmu-ilmu lain yang berada dalam rumpun ilmu-ilmu sosial ( Sosiologi, Psikologi, Antropologi, Politik, Ekonomi ).
Selain itu ilmu komunikasi juga dikatakan multidisipliner karena ia memanfaatkan ilmu-ilmu lain diluar rumpun ilmu-ilmu sosial.
Berikut ini adalah ilmu-ilmu yang mendasari atau melatar belakangi lahirnya ilmu komunikasi:
1. Filsafat
Jika ilmu komunikasi di ibaratkan sebuah pohon ia tumbuh dari “biji buah” pohon filsafat. Pohon filsafat merupakan pohon dari mana semua ilmu berasal, hal itu membuat filsafat sebagai “ibu segala ilmu” (Poedjawijatna, 1983; keraf, 2001). Sebagai pohon ilmu, filsafat memiliki dua cabang utama yang membentuk rumpunnya masing-masing, yakni rumpun ilmu-ilmu alam atau eksakta dan rumpun ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu alam mempelajari berbagai zat dan benda alam, sedangkan ilmu-ilmu sosial mempelajari manusia dalam konteks hubungannya dengan manusia lain.
Menurut Aristoteles (384-322 SM), seorang filsafat yunani kuno dalam bukunya Rhetorica menyebut bahwa suatu proses komunikasi memerlukan tiga unsur yang mendukungnnya, yaitu siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan, dan siapa yang mendengarkan. Ia mendukung proses komunikasi publik dalam bentuk pidato atau retorika.
2. Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan interaksi antara sesama manusia serta mempelajari manusia dalam konteks organisasi sosial masyarakat. Sosiologi merupakan induk dari ilmu komunikasi.
Tokoh sosiologi yang memberi kontribusi pada ilmu komunikasi adalah:
· Charles H. Cooley (1864-1920)
Cooley melihat bahwa proses komunikasi antar pribadi merupakan basis sosialisasi dari studi sosiologi.
· Robert E. Park (1864-1944)
Robert adalah ahli sosiologi dan filsafat. Ia menjadi sarjana pada 1887, dan menjadi wartawan selama 11 tahun. Selama karier kewartawanannya, ia menganalisis perilaku penyimpangan pada masyarakat miskin di kota. Ia melihat bagaimana tipe jurnalistik memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan sosial. Perhatiannya sangat besar terhadap peranan berita dalam membentuk pendapat umum. Hal itu mendorongnya mengambil program master pada bidang filsafat di Harvard University dan melanjutkan program doktornya di University of Berlin. Kemudian ia kembali ke Amerika, ia menjadi petugas Public Relations untuk Congo Reform Association. Pada 1914, ia menjadi staf pengajar di University of Chicago dan memberi perhatian mendalam pada riset terhadap isu-isu yang menjadi prioritas penerbitan surat kabar yang kemudian dikenal sebagai studi Agenda Setting.
· Prof. David K. Berlo (1929)
Berlo menyebut secara ringkas bahwa komunikasi sebagai instrumen dari interaksi sosial dan berguna untuk mengetahui serta memprediksi sikap orang lain.
Berlo membuat formula komunikasi dengan nama “SMCR”, yaitu Source (pengirim/sumber), Message (pesan), Channel (saluran/media), dan Receiver (penerima).
· Everett M. Rogers (1931-2004)
Rogers meraih gelar master di lowa University dan melanjutkan studinya di bidang sosiologi. Meraih doktor pada 1957, saat Scramm meluluskan doktor angkatan pertama di bidang ilmu komunikasi. Disertasi rogers membicarakan difusi inovasi pada masyarakatpedesaan lowa. Pada 1964, ketika pindah ke Michigan University, Rogers bersama David K. Borlo doktor komunikasi angkatan pertama yang diluluskan Schramm 1957, membina jurusan ilmu komunikasi.
Rogers menilai peristiwa berkomunikasi secara lisan sebagai generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan pikiran secara tertulis (1986) .
3. Psikologi
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dalam konteks kejiwaan dan tingkah laku.
Tokoh psikologi yang memberi kontribusi pada ilmu komunikasi adalah :
· John Dewey (1859–1952)
Dewey adalah ahli psikologi dan filsafat. Ia juga sebagai pengajar dan peneliti di University of Michigan (1884–1894). Dewey mengiginkan adanya surat kabar sebagai alat perubahan sosial. Walaupun surat kabar yang di inginkan Dewey semasa hidupnya tidak terwujud, tetapi ia telah memberikan kontribusi terhadap lahirnya surat kabar sebagai media komunikasi untuk membawa reformasi sosial.
· George H. Mead (1863–1931)
Mead adalah ahli psikologi dan filsafat. Mead banyak terpenagruh oleh pemikiran Dewey dan Cooley yang menempatkan komunikasi sebagai basis sosialisasi. Melalui pendekatan ilmu jiwa sosial, Mead mengakui komunikasi sebagai hal yang paling mendasar bagi hubungan antarmanusia.
· Kurt Lewin (1890-1947)
Lewin adalah ilmuwan jerman keturunan Yahudi, ia mengajar di Universitas Berlin. Lewin terpengaruh pemikiran Freud, dengan menggunakan studi eksperimen banyak mengkaji dinamika kelompok dalam hubungannya dengan komunikasi. Ia juga menaruh perhatian terhadap studi gatekeeping tentang pengendalian arus informasi melalui saluran komunikasi hingga akhir hayatnya.
· Carl I. Hovland (1912-1961)
Ketika PD II meletus, ia dipanggil kantor penerangan AS untuk mempelajari pengaruh film terhadap moral tentara. Ia mengkaji pengaruh film dari segi kredibilitas sumber, penyajian pesan dalam satu sisi (one-side) atau dua sisi (two-side), aspek kekuatan dan efeknya terhadap tentara. Eksperimen Hovland banyak memberi manfaat dalam studi komunikasi persuasif (perubahan situasi).
Proses komunikasi menurut Hovland adalah “Tranmisi pesan (stimulan) dari komunikator kepada komunikan dengan maksud memodifikasi si komunikan”. Dari definisi ini kita ketahui bahwa rangkaian gambar hasil shooting seorang kamerawan nantinya harus mampu “ memodifikasi” si komunikan. Artinya si komunikan yang tadinya dalam posisi netral (keadaan sebelum menyaksikan gambar-gambar shoot kamerawan), ketika kemudian ditranmisikan rangkaian gambar kepadanya, maka si komunikan tadi posisinya menjadi berubah, bisa ke arah negatif atau positif. Dalam hal ini, yang menjadi seorang komunikator adalah kamerawan.
4. Antropologi
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam konteks budaya. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berfikir, merasa, mempercayai, dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya.
Budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan, karena budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan siapa, tentang apa, dan bagaimana orang mengirim pesan, makna yang dia miliki untuk pesan, kondisi-kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan. Bila budaya beraneka ragam, maka beraneka ragam pula praktik-praktik komunikasi.
Manusia berkomunikasi tidak dengan kata-kata saja, nada suaranya, ekspresi wajahnya, gerak-geriknya, semua itu mengandung makna. Budaya juga merupakan pengetahuan yang dapat dikomunikasikan.
Edward Burnett Tylor (1832–1917) adalah bapak Antropologi yang mendefinisikan budaya sebagai keseluruhan kompleks, yang meliputi pengetahuan, keppercayaan, seni, moral, hukum, adat dan kebiasaan-kebiasaaan yang lain yang diperoleh anggota-anggota suatu masyarakat.
5. Politik
Politik adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam konteks kekuasaan dan sistem pemerintahan.
Tokoh yang memberi kontribusi pada ilmu komunikasi adalah:
· Harold Dwight Laswell (1902-1978)
Laswell adalah ahli politik. Di usia 16 tahun ia menjadi mahasiswa University of Chicago. Ia banyak terpengaruh oleh pemikiran John Dewey, George Mead, dan Robert Park. Kontribusi Laswell dalam ilmu komunikasi banyak ditemukan dalam bukunya Propaganda and Communicationin World History (1948) , yang memuat riset komunikasi massa: “who, says what, in which channel, with what effect?” (“Siapa yang berbicara, menggunakan saluran apa, dan apa efeknya?”).
Model Laswell memberi perhatian pada pengaruh komunikasi. Perhatiannya terjadi ketika Adolph Hitler dan Winston Churchill memberi pengaruh kuat ketika berpidato baik langsung maupun menggunakan radio. Bukan hal yang mengherankan bahwa sebagai seorang ahli politik, Lasswell tertarik pada efek komunikasi yang dihasilkan oleh kedua orator ulung tersebut, karena keduanya memberikan efek yang luar biasa kepada para audience-nya.
Lasswell tidak pernah menyebut dirinya sebagai ilmuwan komunikasi, tetapi kita berhutang pada Lasswell karena pemikiran dan tulisannya banyak dijadikan rujukandalam kajian ilmu komunikasi.
Lasswell mengusulkan tiga fungsi dari media komunikasi yaitu
a. Menyediakan informasi tentang lingkungan, yang menurut istilah Lasswell disebut dengan surveilance (pengamatan).
b. Menyajikan opsi untuk memecahkan masalah, yang disebutnya dengan correlations.
c. Sosialisasi dan pendidikan yang merujuk pada tranmisi.
6. Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam konteks pemenuhan kebutuhan atas barang dan jasa.
Tokoh ekonomi yang memberi kontribusi pada ilmu komunikasi adalah:
· Stoner dan Wankel
Menurut pendapat mereka komunikasi yang efektif adalah penting bagi para manajer karena dua alasan yaitu:
a. Komunikasi merupakan proses yang digunakan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.
b. Komunikasi merupakan kegiatan untuk manajer meluangkan sebagian besar waktunya.
· William B. Weither dan Keith Davids
“ Organisasi tidak dapat berdiri tanpa komunikasi ”.
· Burt Scanlan dan J. Bernard Keys
Komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam menentukan betapa efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan.
· Sharma (1979)
Mengemukakan empat alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit :
a. Kecenderungan bagi pegawai untuk mmenyembunyikan pikiran mereka.
b. Perasaan bahwa penyelia dan manjer tidak tertarik pada masalah pegawai.
c. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi yang dilakukan pegawai.
d. Perasaan bahwa penyelia dan manajer tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yaang disampaikan pegawai.
7. Matematika
Tokoh yang memberi kontribusi pada ilmu komunikasi adalah:
· Nobert Weiner (1894-1964)
Weiner meraih gelar doktor pada umur 19 tahun. Pada 1919 ia menjadi profesor matematika di MIT. Ia juga tertarik mempelajari fisika, jaringan syaraf dan kedokteran jiwa. Ketika Perang Dunia II pecah, Weiner mengembangkan teori Cybernetics.
Dalam proyek itu ia bekerja sama dengan Warren Weaver serta John Neuman dari Princeton University, yang telah mencetuskan komputer pertama ENIAC. Weiner meninggal pada 1964, ia mewarisi teori Cybernetics yang membahas tentang kelanjutan arus informasi dilihat dari segi recording, encoding, storage, tranmisi dan diseminasi antara satu sistem dengan sistem lainnya.
· Paul Felix Lazarsfeld (1901-1976)
Lazarfeld meraih gelar doktor ilmu matematika dari University of Viena, Austria pada 1920. Pada 1939, ia masuk ke Columbia University, New York, sebagai profesor soaiologi. Seperti halnya Lewin, Lazarfeld terpengaruh oleh pemikiran Freud yang menyebabkannya tertarik melakukan studi terhadap sumber-sumber perilaku.
Ketika itu, radio menjadi kehidupan utama masyarakat Amerika dan ia aktif melakukan riset di bidang khalayak dan efek dengan metode survei dan interview. Kegiatan ini memberi kontribusi terhadap ilmu komunikasi dan menjadikan riset di bidang komunikasi sebagai usaha yang melembaga. Ia memformulasi teori komunikasi dua langkah (two-step-flow), bahwa pengaruh media sangat kecil terhadap perilaku pemilihan dibanding dengan saluran antar pribadi yang mengandalkan peran pemuka pendapat (opinion leader). Opinion leader adalah orang yang di akui kelompoknya dalam masyarakat sebagai pemimpin informal.
· Claude E. Shannon (1916-2001)
Shannon adalah ahli matematika dan elektronika. Ia meraih gelar sarjana muda di Michigan dan meraih doktor di MIT. Kontribusi Shannon terhadap ilmu komunikasi adalah tulisannya yang membicarakan teori informasi. Bersama Weaver ia mengembangkan The Mathematical theory of communication, memperkenalkan model komunikasi yang dilukiskan secara visual.
8. Kesusastraan
Tokoh kesusastraan yang memberi kontribusi pada ilmu komunikasi adalah:
· Wilbur Schramm (1907
· -1987)
Schramm memperoleh gelar master di Harvard University dan doktor bidang kesusastraan Amerika dari University of Iowa. Ia mengajar mata kuliah creative writing. Ketika PD II pecah, ia bekerja dikantor penerangan angkatan perang AS, dimana ia bertemu Lasswell. Empat tahun kemudian, ia pindah ke University of Ilionis, mendirikan lembaga pendidikan dan riset komunikasi. Disini Schrammpertama kali menerima mahasiswa program doktor dalam bidang komunikasi pada 1950. Ia mengabdi pada bidang komunikasi hingga akhir hayatnya. Schramm adalah orang pertama yang menjalin bidang-bidang ilmu sosial seperti psikologi sosial, antropologi, ilmu ekonomi, dan politik untuk pengembangan ilmu komunikasi.
Schramm menyebut komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, dan tanpa masyarakat tidak mungkin manusia dapat mengembangkan komunikasi.
9. Biologi
Teori dasar biologi menyebut adanya 2 kebutuhan yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Keterlibatan berbagai disiplin ilmu tersebut dimaknai oleh Fisher (1986) bahwa ilmu komunikasi mencakup semua dan bersifat sangat eklektif (menggabungkan berbagai bidang). Eklektisme dari ilmu komunikasi sebagai suatu bidang studi memang telah membawa hikmah tersendiri, yaitu melahirkan beragam teori-teori komunikasi maupun konsep-konsep tentang komunikasi.
Fisher (1986) merangkum konsep-konsep komunikasi dalam empat perspektif, yaitu: Mekanistis; Psikologi; Intereksional; Pragmatis. Pengaruh konsep-konsep ilmu fisika sangat kelihatan pada perspektif mekanistis.
Daftar Pustaka
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu komunikasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2000.
Moekijat. Teori Komunikasi. CV Mandar Maju. Bandung. 1993.
Mulyana, Deddy. Komunikasi Antarbudaya. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 1998.
Mulyana, Deddy. Komunikasi Organisasi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 1998.
http://multiplycontent.com/MODUL-PENGANTAR-ILMU-KOMUNIKASI.pdf, di akses pada Senin, 05 maret 2012.
http://dwikorisitaresmi.wordpress.com/2010/08/23/model-model-komunikasi, di akses pada Selasa, 06 maret 2012.
http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/94013-1-823767157795.doc, di akses pada Rabu, 07 maret 2012.