Sabtu, 07 Desember 2013

Pengemis dan Mental Miskin

http://bulletinmetropolis.com/home/wp-content/uploads/2009/08/Pengemis.jpg



Menurut KBBI peng.e.mis [n] orang yg meminta-minta. Mengemis atau sering kita artikan sebagai pekerjaan meminta-minta karena dia tidak memiliki pekerjaan yang layak serta tidak mampu mecukupi kebutuhan hidupnya ternyata berbanding terbalik dengan fakta yang terjadi saat ini. Banyak pengemis yang ternyata di kampungnya adalah orang yang mampu, memiliki rumah yang layak, kendaraan mewah, dan binatang ternak yang banyak serta alat elektronik yang canggih. Lihat ini Pengemis kaya Indonesia dan Pengemis Kaya Dunia

Sekarang Pengemis memiliki berbagai strategi untuk mendapatkan simpati dari orang, mulai dari memasang gips pada badannya agar dia kelihatan cacat, menengadahkan tangan dengan wajah memelas, membawa anak kecil agar dikasihani, menaruh wadah kosong di depan pengemis itu, bahkan saya pernah melihat strategi lain yang mereka lakukan sekarang adalah menaruh uang yang sudah penuh didalam wadah ke dalam tas yang dia bawa sehingga wadahnya kembali kosong dan dapat menarik simpati orang termasuk saya... Ukh kesel banget, ikhlas sih ngasih tapi pas tau kayak gitu saya seperti dibohongi.
Ada lagi pengalaman teman saya (Endah P), tepatnya di stasiun kereta api, kebetulan dia pulang pergi kuliah naik kereta. Dia disamperi oleh ibu-ibu dan anaknya, meminta-minta dengan wajah memelas dan menawarkan beras beberapa liter dengan alasan dia tidak memiliki ongkos untuk pulang ke rumahnya yang jauh entah dimana, karena merasa kasihan teman saya berinisiatif memberinya uang beberapa lembar  untuk dia pulang tanpa harus membeli berasnya. Eh setelah mereka pergi, ternyata mereka malah ke warung dan membeli rokok, ibu dan anak itu malah merokok di tempat yang masih ada teman saya itu. Otomatis teman saya langsung kesel disitu, "ya tar dulu kek, jangan di depan gue juga kali, mana untuk beli rokok doang".
Belum lagi sekarang di sekitar kampusku di Margonda banyak banget pengemis anak kecil, seperti memaksa dan terus menunggu sampai kita ngasih uang, otomatis orang memberinya, padahal ya yang saya lihat hasil dia mengemis malah dibelikan rokok, padahal mereka masih kecil-kecil. 

Ya ampun.... apa yang terjadi dengan mental pengemis sekarang ini?????
Bayangkan saja penghasilan pengemis dalam seebulan bisa mencapai puluhan juta. Seperti dikutip dalam Merdeka.com Menurut Suku Dinas Jaksel, dalam sehari pengemis di Jakarta bisa mengantongi penghasilan sekitar 750 ribu sampai 1 juta.
Gila ya.. ngalahin gajiku dan gaji manajer sekalipun hanya bermodal muka memelas mendapatkan simpati orang, walaupun kita hanya memberi uang receh sekalipun.

Itulah yang menyebabkan mental Pengemis menjadi mental miskin, dia menjadi malas untuk bekerja yang layak, halal dan bermanfaat. Dia merasa dengan pekerjaan mengemis dia bisa mendapatkan uang banyak tanpa harus capek cuma dengan modal muka memelas. Bahkan pada saat Pemerintah Kota Depok Menawarkan pekerjaan kepada mereka sebagai tukang sapu jalan dengan gaji 1 juta per bulan, mereka menolaknya, karena merasa gaji sebagai pemulung lebih besar daripada tukang sapu. Menolak Pekerjaan yang layak  Oh No....!!!!!

Kita sebagai orang yang berpendidikan dan peduli terhadap mental bangsa ini, Marilah kita bangun bangsa ini dengan sebaiknya, mulai dari tidak memberi uang pada pengemis, pengamen, dll. walaupun itu hanya 100 rupiah. Bagaimana jika kita terus-terusan memberi mereka uang untuk kebaikan mereka, tapi malah disalah gunakan oleh mereka.? 
Bagaimana jika pada saat yang kita beri adalah anak-anak..???? 
Bagaimana kalau dia berpikir "enak ya mengemis, cuma meminta-minta terus dapat uang"...?
Maka akan semakin banyak orang kampung yang berminat untuk datang ke kota sebagai pengemis jalanan. Lebih baik kita bersedekah ke Badan atau Yayasan yang memang membutuhkan, biasanya ada di kotak amal mesjid,  itu jauh lebih bermanfaat.
Kesadaran kita jauh lebih penting daripada dibuat peraturan tapi tidak dilaksanakan.!!!

Rencananya sih saya ingin membuat film dokumenter mengenai kehidupan pengemis ini, tapi takut terkendala dengan narasumber dan pengemis di jalanan. Tapi semoga saja berjalan lancar dan bisa terealisasi. Amiiiin...

AYO BANGUN BANGSA INI DENGAN MENTAL KERJA KERAS DAN KEJUJURAN

LOGIKA DAN ALGORITMA KOMPUTER (SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL)

PERTEMUAN KEDUA SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL  SMKN 1 CARIU Tahun Ajaran 2020/2021 "LOGIKA DAN ALGORITMA KOMPUTER"...