STATISTIKA KOMUNIKASI
1.
Mengapa seorang ahli komunikasi perlu mempelajari
statistika?
Seorang ahli
komunikasi perlu mempelajari statistika karena dapat membantu berbagai
permasalahan dalam ilmu komunikasi. Diantaranya adalah:
-
Penulisan karya ilmiah atau penelitian ilmiah baik
menggunakan metode kualitatif maupun kuantitatif. Statistika dapat membantu
membuat kesimpulan dari data yang diteliti. Misalnya kesimpulan dari berapa
orang yang menggunakan televisi sebagai media pendidikan, media hiburan, media
mendapatkan informasi, dll.?
-
Membantu kita mengkomunikasikan dengan benar informasi
mengenai segala hal yang kita dapat berdasarkan statistik, baik informasi
cuaca, informasi kemacetan, dll.
-
Ketika kita mengedit video atau suara untuk dijadikan
sebuah film, kita memerlukan statistik baik mengenai tinggi rendahnya suara
atau yang lainnya agar semakin bagus hasilnya.
2.
Peran statistika dalam mempelajari bidang komunikasi?
-
Dapat mengukur dan menyimpulkan data dengan cepat
melalui frekuensi yang diperoleh dari sebuah penelitian ilmiah.
-
Menginformasikan data yang diperoleh berdasarkan
statistik terhadap suatu hal.
-
Dapat membaca tabel, grafik, maupun peta lokasi dengan
baik agar tidak salah ketika berkomunikasi dengan orang lain.
-
Dapat mempresentasikan materi yang mengandung
statistik dengan baik.
3.
Kumpulkan contoh kasus, anekdot, karikatur mengenai
sisi humoristik statistika!
Tiga orang profesor,
satu profesor fisika, satu profesor kimia dan satu orang profesor statistik
terjebak dalam sebuah kebakaran di sebuah gedung.
Dalam
kondisi yang panik, profesor fisika berkata: "Aku tahu apa yang harus kita
lakukan. Kita harus mendinginkan material yang sedang terbakar sampai di bawah
titik bakarnya. Dengan demikian, materi tersebut menjadi tidak terbakar dan
kita selamat"
"Tidak.."
kata profesor kimia. "Yang paling tepat kita lakukan adalah menghalangi
suplay oksigen ke dalam api, sehingga api tersebut akan kehabisan energi untuk
terbakar dan kita akan selamat."
Ketika dua
orang profesor tersebut sibuk berdebat tentang hal itu, profesor statistik
sibuk berpindah tempat dari satu titik api ke titik api yang lain.
Kedua
profesor yang lain bertanya: "Apa yang sedang kamu lakukan? Itu sangat
berbahaya!"
Profesor
statistik menjawab: "Saya sedang mencari sampel yang layak untuk
dianalisis dan menentukan solusi yang tepat untuk menyelamatkan kita
berdasarkan data yang ada!".
b.
Humor
Statistik: Tersesat di Lembah
Tiga orang
profesor ahli purbakala tersesat di sebuah lembah yang curam, sepi dan
mencekam. Ketika mereka sedang berdiskusi tentang cara keluar dari lembah
tersebut. Satu dari mereka mempunyai ide untuk berteriak, karena gemanya akan
terdengar berulang-ulang.
Salah seorang
di antara mereka berteriak sekuat tenanga: "Halooo..., kami di mana?"
dan teriakan itu bergema berulang-ulang sampai beberapa menit.
Akhirnya,
setelah 15 menit menunggu terdengar jawaban: "Halo...., kalian
tersesat!"
Satu dari
antara ahli purbakala tersebut berkata, "Itu pasti jawaban profesor
statistik!"
Kedua rekannya
tertegun dan bertanya: "Dari mana kamu tahu?"
"Ada tiga
alasan", jawabnya. "Pertama, dia terlalu lama untuk menjawab; kedua,
dia selalu benar; dan ketiga, jawabannya tidak berguna sama sekali!"
c.
Humor
Statistik: Tips Kesehatan ala Statistik
Statistik telah
membuktikan! Tahukah Anda, bahwa orang yang mengalami ulang tahun lebih banyak,
secara statistik lebih panjang umur dari pada orang yang mengalami ulang tahun
lebih sedikit!
d.
Humor
Statistik: Lagi, Cerita tentang Rata-rata
Seorang dosen
statistik mendapati microwave di rumahnya rusak dan terus menerus meningkat
suhunya. 'Wah ini harus segera dimatikan agar tidak semakin panas', katanya
dalam hati. Akan tetapi, celaka, ternyata tombol power microwave sudah ikut
memanas sehingga tangannya tidak tahan untuk mematikannya.
Tiba-tiba dosen
tersebut mempunyai ide brillyan, menarik mesin pendingin di dekatnya dan mulai
menyusun rencana. 'Tangan kananku memegang tombol power microwave yang panas,
dan tangan kiriku masuk ke mesin pendingin, dengan demikian, secara rata-rata
aku akan baik-baik saja!”.
e.
Humor
Statistik: Pengemis dan Statistikawan
Seorang
pengemis memohon sedekah kepada seorang ahli statistik yang setiap hari
terbiasa bergelut dengan angka-angka.
"Kasihani
saya pak", isak pengemis, "sudah tiga hari saya belum makan!"
"Hmm...",
jawab statistikawan, "lalu bagaimana perbandingannya dengan tahun lalu
pada periode yang sama?"
f.
Humor Statistik:
Otak Statistikawan
Seorang kanibal
ingin makan otak dan menanyakan menu otak kepada pelayan. Dengan sigap, pelayan
restoran menjawab: "Otak statistikawan Rp.10.000, otak pengacara Rp.
20.000, otak politikus Rp. 30.000 dan otak pengacara yang juga politikus Rp.
40.000".
Sang kanibal
mengernyitkan dahi, dan bertanya: “Mengapa harganya seperti itu? Apakah
berdasarkan kualitas?"
"Tidak",
jawab pelayan restoran segera, "itu berdasarkan kemampuan menghasilkan
uang!"
Sumber:
http://www.konsultanstatistik.com/2011/07/cerita-tentang-sampel.html
(diakses pada Sabtu, 28 September 2013).
http://www.konsultanstatistik.com/2011/07/anekdot-statistikawan.html (diakses pada Sabtu, 28 September 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
saatnya berkomentar