Rabu, 13 Januari 2016

EFEK MEDIA MASSA

     A. Efek Media
       Media massa secara teoretis memiki fungsi sebagai saluran informasi, saluran pendidikan dan saluran hiburan, namun kenyataannya media massa memberi efektif lain di luar fungsinya itu. Efek media massa tidak saja mempengaruhi sikap seseorang namun pula dapat mempengaruhi perilaku, bahkan pada tataran yang lebih jauh efek media massa dapat mempengaruhi sistem-sistem sosial maupun sistem budaya masyarakat.
       Efek media dapat pula mempengaruhi seseorang dalam waktu pendek sehingga dengan cepat mempengaruhi mereka, namun juga media massa memberi efek secara disengaja, namun juga ada efek media yang diterima masyarakat tanpa disengaja. Ibarat sebuah bola yang menggelinding di lapangan pertandingan, efek media sangat tergantung dari siapa yang menggelinding bola itu, dalam kondisi apa bola itu ditendang serta bagaimana kondisi lawan, sehingga kadang menghasilkan skor yang dapat direncanakan namun kadang skor itu tercipta tanpa direncana sama sekali.
       Denis McQuail (2002) menjelaskan, bahwa efek media massa memiliki tipologi yang mana terdiri dari empat bagian yang besar. Pertama, efek media merupakan efek yang direncanakan, sehingga sebuah efek yang diharapkan terjadi baik oleh media massa sendiri ataupun orang yang menggunakan media massa untuk kepentingan berbagai penyebaran informasi. Kedua, efek media massa yang tidak terencanakan atau tidak dapat diperkirakan, sebagai efek yang benar-benar di luar kontrol media, diluar kemampuan media atau pun orang lain yang menggunakan media untuk penyebaran informasi melalui media untuk mengontrol terjadinya efek media massa. Jadi, pada efek kedua ini, efek media terjadi dalam kondisi tidak dapat diperkirakan dan efek media terjadi dalam kondisi tidak dapat dikontrol. Ketiga, efek media massa terjadi dalam waktu pendek namun secara cepat, instan, dan keras mempengaruhi seseorang atau masyarakat. Keempat, efek media massa berlangsung dalam waktu yang lama sehingga mempengaruhi sikap-sikap adopsi inovasi, kontrol sosial sampai dengan perubahan kelembagaan dan persoalan-persoalan perubahan budaya. Berikut akan dijelaskan secara singkat efek media yang terencana dan tak terencana.
1.      Efek media yang terencana
       Efek media massa yang dapat direncanakan bisa terjadi dalam waktu yang pendek atau waktu yang cepat, tetapi juga bisa terjadi dalam waktu yang lama. Efek media massa yang dapat direncanakan dan terjadi dalam waktu yang cepat yaitu seperti propaganda respons individu, kampanye media, news learning, pembingkaian berita, dan agenda setting. Sebuah pemberitaan media massa melalui propaganda umpamanya, yaitu beberapa menit di media massa, kemudian efek media massanya dapat pula diperkirakan sampai seberapa jauh menerpa masyaratkat termasuk luasan efek yang dapat terjadi. Begitu pula kampanye media seperti iklan, dapat juga dilakukan dalam waktu singkat, dan efek iklan dapat diperkirakan sejauh mana mempengaruhi masyarakat. Pembingkaian berita (framing), dengan maksud-maksud tertentu oleh sebuah media massa, dapat dilakukan dalam waktu pendek dan efeknya dapat membentuk opini-opini yang bisa diperkirakan oleh orang media, termasuk pada agenda setting berakibat terhadap polanya agenda masyarakat sesuai dengan pilihan agenda media.
2.      Efek media terencana dan tidak terencana
       Efek ini dapat terjadi dalam dua tipologi, yaitu dapat terjadi dalam waktu yang cepat dan terjadi dalam waktu yang lama. Yang terjadi dalam waktu yang cepat merupakan tindakan reaksional terhadap pemberitaan yang tiba-tiba mengagetkan masyarakat. Pemberitaan macam ini tanpa disadari media akan menimbulkan reksi individu yang merasa dirugikan, akan reaksi kelompok yang merasa dicemarkan, bahkan bisa memicu tindakan-tindakan kekerasan. Dalam waktu yang sama efek-efek media massa ini sulit dikendalikan oleh media itu sendiri, atau bahkan tak terkendali sama sekali. Namun efek itu telah merusak kontrol sosial, sistem-sistem sosial, sistem budaya, pandangan hidup dan konsep realitas orang, sampai dengan gagasan-gagasan menciptakan budaya-budaya baru yang merusak peradaban umat manusia. Dari tingkat kekuatan dan kerusakan social yang diakibatkan oleh efek media massa ini sebagai berikut.
Tahap satu, efek merusak yang paling mudah terjadi adalah pada tatanan fisik dan prilaku individual yang berdampak pada prilaku kelompok dan masyarakat. Efek ini terlihat dengan prilaku menolak, menahan diri sampai dengan prilaku menerima. Ada juga efek emosional seperti ketakutan, pobia sampai dengan efek melawan.
Tahap dua, efek merusak pada tatanan sikap dan norma-norma lain di sekitar sikap seperti merusak system social sampai dengan merusak system budaya serta lingkungan yang lebih luas.
       Keruskan tahap satu merupakan kerusakan pada medium pertama, yang secara teori dapat diatasi dalam waktu yang cepat. Efek media massa pada tahap ini kadang bersifat dahsyat, namun akan mudah dilupakan orang seirama dengan berkurangnya pemberitaan tersebut di media massa. Namun apabila efek itu sudah menyentuh tahap dua, maka diperkirakan efek kerusakan yang diakibatkan oleh media massa terjadi pada dua atau tiga generasi masyarakat, di mana system social dan system budaya bahkan lingkungan yang lebih luas tetap rusak akibat dari efek media yang terjadi dalam waktu yang cukup lama.

B.     Kerusakan sosial akibat efek media massa
1.      penyebaran budaya global yang menyebabkan masyarakat berubah dari tradisional ke modern, dari modern ke post modern dan dari taat beragama ke sekuler.
2.      Media massa kapitalis telah memicu hilangnya berbagai bentuk kesenian dan budaya tradisional di masyarakat yang mestinya dipelihara.
3.      Terjadinya prilaku imitasi yang kadang menjurus kepada meniru hal-hal yang buruk dari apa yang ia lihat dan ia dengar dari media massa.
4.      Efek media massa sering secara brutal menyerang seseorang dan merusak nama baik orang tersebut serta menjurus ke pembunuhan karakter seseorang.
5.      Persaingan media massa yang tidak sehat menyebabkan media massa mengorbankan idealism dengan menyajikan berbagai pemberitaan yang justru menyerang norma-norma social sehingga menyebabkan terciptanya prilaku pelanggaran norma social bahkan terciptanya prilaku disorder.
6.      Penyebaran pemberitaan pornomedia menyebabkan lunturnya lembaga perkawinan dan norma seks keluarga di masyarakat, bahkan memicu prilaku penyimpangan di masyakat.
7.      Berita kekerasan dan terror di media massa telah memicu terbentuknya “ketakutan massa” di masyarakat. Masyarakat selalu tidak merasa aman, tidak menyenangkan bahkan tidan nyaman menjadi anggota masyarakat tertentu.

Media massa kapitalis telah sukses mengubah masyarakat; dari kota sampai ke desa; menjadi masyarakat konsumerisme dan masyarakat pemimpi, masyarakat yang hidup dalam dunia seribu malam tanpa harus bekerja keras. Hal ini menjadi sangat kontradiksi karena disatu sisi masyarakat menjadi komsumerisme dan di sisi lain menjadi pemimpi.

1 komentar:

saatnya berkomentar

LOGIKA DAN ALGORITMA KOMPUTER (SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL)

PERTEMUAN KEDUA SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL  SMKN 1 CARIU Tahun Ajaran 2020/2021 "LOGIKA DAN ALGORITMA KOMPUTER"...